Berita
SKM Layanan Sipensi Kementerian UMKM Capai Nilai 93,18
Jakarta – Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha, Kementerian UMKM, merilis hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) untuk layanan Pendaftaran Lembaga Inkubator melalui platform Sipensi (sipensi.umkm.go.id). Hasilnya, layanan Sipensi mencatat nilai 93,18 dan masuk kategori “Sangat Baik”.
Survei ini digelar sebagai bagian dari evaluasi rutin terhadap kualitas layanan digital, mulai dari kemudahan penggunaan, kecepatan proses, kelancaran alur, hingga kejelasan informasi. Nilai 93,18 menunjukkan bahwa layanan Sipensi dinilai efektif dan memberikan pengalaman yang positif bagi pengguna.
Meski hasilnya tinggi, Kementerian UMKM melalui Asdep tetap menyiapkan sejumlah pengembangan—mulai dari peningkatan stabilitas sistem, penyempurnaan alur pendaftaran, hingga optimalisasi tampilan agar makin mudah diakses.
Sipensi sendiri merupakan portal digital untuk pendaftaran lembaga inkubator secara online, yang dirancang untuk memperkuat ekosistem inkubasi wirausaha dan menghadirkan layanan yang cepat, transparan, dan terstandar.
Layanan dapat diakses melalui https://sipensi.umkm.go.id.
SelanjutnyaIntensive Lab Yogyakarta: Ruang Uji, Ruang Tumbuh, Ruang Kolaborasi Startup 2025
Yogyakarta, 24 September 2025 - Yogyakarta selalu punya energi berbeda ketika bicara kreativitas dan kewirausahaan. Kota pelajar sekaligus kota budaya ini menjadi tuan rumah pelaksanaan Intensive Lab Startup Acceleration 2025 untuk kota keenam, menghadirkan 26 startup dan wirausaha dengan gagasan beragam, dari teknologi, pangan, hingga layanan berbasis komunitas.
Berbeda dengan sesi pembinaan biasa, Intensive Lab bukan tempat untuk “belajar”, melainkan ruang uji. Di sinilah setiap startup diuji ketajaman model bisnisnya, kejelasan pasarnya, hingga integritas pendirinya. Hanya peserta dengan kesiapan paling kuat yang akan melanjutkan ke tahap akselerasi berikutnya.
Yogyakarta Menyambut Startup yang Siap Melangkah
Kegiatan dibuka oleh sambutan hangat dari Ibu Hellen Phornica, Kepala Balai PLUT Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau menegaskan bahwa akselerasi bukan hanya soal percepatan, tetapi penopang keberlangsungan usaha, terutama ketika pasar bergerak cepat dan kompetisi semakin padat. Pesan pembuka ini menjadi pengingat bahwa setiap startup harus mampu membaca perubahan, bukan sekadar bertahan, tetapi melangkah.
Selanjutnya, Bapak Irwansyah Putra, Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha, memberikan sapaan yang menautkan Yogyakarta dengan perjalanan panjang program pemerintah dalam memperkuat startup. Ia menekankan bahwa rangkaian akselerasi 2025 adalah kelanjutan dari pembinaan 2021–2024, yang telah melibatkan ratusan startup melalui lembaga inkubator. Akselerasi hadir untuk membawa mereka naik tingkat, lebih teruji, lebih siap dipertemukan dengan industri dan investor.
Rangkaian sambutan ditutup dengan pembukaan resmi oleh Ibu Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan, yang hadir secara virtual. Beliau membawa perspektif nasional, bahwa akselerasi bukan hanya seleksi, melainkan platform pertemuan antara startup dengan pasar, industri, pembiayaan, dan peluang kolaborasi. Visi yang disampaikan pun jelas, yaitu melahirkan startup yang mampu bersaing di pasar global, dan dalam jangka panjang berkontribusi pada lahirnya unicorn baru dari Indonesia.
Sesi Teknis: Menghubungkan Startup dengan Kurator yang Tepat
Sebelum sesi pitching dimulai, Ibu Ima Rahmania, Kepala Bidang Pengembangan Inkubasi Usaha, memandu peserta memahami alur seleksi serta memperkenalkan empat kurator yang akan menjadi “panel penajam bisnis” hari itu. Mereka membantu peserta melihat apa yang sebelumnya mungkin tidak terlihat. Keempatnya berasal dari latar belakang yang berbeda namun saling melengkapi:
Gogor Ariyo Wisnu Pradono, Universitas Indonesia — hadir dengan sudut pandang venture building dan komersialisasi inovasi.
Prof. Wawan Dhewanto, SBM ITB — membawa fondasi akademik dan metodologi bisnis yang matang.
Wisnu Sakti Dewobroto, Universitas Podomoro — memperkuat perspektif kewirausahaan praktis dan sustainability.
Deri Dino Lawrentus, BNI Ventures — memberikan insight tentang kesiapan investasi dan potensi pendanaan.
Setiap peserta diberi 3 menit untuk menyampaikan esensi bisnis mereka, lalu 10–12 menit tambahan di mana kurator menguji, menelisik, dan memberikan masukan yang lebih dalam dibandingkan sesi-sesi sebelumnya. Penilaian tidak hanya fokus pada satu sisi, tetapi pada enam jenis evaluasi:
Marketability — apakah masalah yang dipecahkan benar-benar penting? siapa pasarnya?
Product & Innovation — seberapa orisinil dan relevan solusinya?
Profitability & Sustainability — bagaimana model bisnisnya menopang masa depan?
Competitiveness — apa keunggulan signifikan dibandingkan pemain lain?
Feasibility — apakah tim dan produknya siap tumbuh?
Integrity — apakah fondasi etikanya kokoh untuk jangka panjang?
Diskusi sering kali berubah menjadi sesi mentoring singkat, padat, jelas, dan membuka perspektif baru bagi peserta.
Sumber: instagram/@ehub.incubase
Penutupan: Menyimpan Energi, Menyiapkan Tahap Berikutnya
Kegiatan ditutup oleh Ibu Ima Rahmania menyampaikan apresiasi terhadap energi dan kesiapan para peserta di Yogyakarta, sekaligus mengingatkan bahwa proses seleksi nasional belum selesai. Pengumuman hasil tidak langsung diberikan, penilaian dari Yogyakarta akan digabungkan dengan kota-kota lainnya agar prosesnya adil, setara, dan komprehensif.
Intensive Lab Yogyakarta telah selesai, tetapi bagi para startup, perjalanan akselerasi baru saja dimulai.
Intensive Lab di Kota Malang: Diikuti 30 Startup Terpilih dari 100 Pendaftar, Tertinggi di Antara Kota Lain
Malang, 20 September 2025 — Rangkaian kegiatan Intensive Lab Program Startup Acceleration 2025 sudah sampai di Kota Malang. Tahapan ini menjadi proses seleksi lanjutan berupa validasi administrasi dan penilaian pitch deck dari para peserta yang sebelumnya telah mengikuti tahap pendaftaran nasional.
Menariknya, kegiatan Intensive Lab Malang mencatatkan jumlah pendaftar tertinggi dibandingkan kota lain, yakni sebanyak 100 startup dan wirausaha, dengan 30 startup terpilih yang berkesempatan mengikuti sesi kurasi secara langsung. Hal ini mencerminkan besarnya antusiasme ekosistem wirausaha dan startup di Jawa Timur, yang memang dikenal sebagai salah satu pusat inovasi teknologi dan bisnis kreatif di Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di The Alana Hotel Malang ini dipandu oleh MC Bintang Hestika Lia dari Universitas Brawijaya, dan diawali dengan sambutan dari Bapak Inggang Perwangsa Nuralam, Kepala Subdirektorat Pengembangan Entrepreneurship, Start-Up, dan Inkubator Bisnis (PPES) Universitas Brawijaya. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya akselerasi bisnis untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing startup di tengah dinamika pasar yang cepat berubah.
Turut memberikan sambutan Bapak Irwansyah Putra, Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha, yang menegaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari upaya peningkatan kapasitas startup sejak 2021–2024. “Melalui akselerasi ini, kami ingin membantu startup memperkuat model bisnis agar lebih siap terhubung dengan industri maupun investor.”
Kegiatan dibuka secara virtual oleh Ibu Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian UMKM. Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa Startup Acceleration 2025 dirancang sebagai wadah untuk menghubungkan startup dengan pasar, investor, dan dunia industri. “Dengan akselerasi, kita ingin melahirkan startup yang siap go-to-market, mampu bersaing secara global, dan menjadi bagian dari lahirnya unicorn baru Indonesia,” tuturnya.
Sesi Teknis dan Kurasi Startup
Penjelasan teknis kegiatan disampaikan oleh Ibu Ima Rahmania, Kepala Bidang Pengembangan Inkubasi Usaha, yang sekaligus memperkenalkan jajaran kurator yang memberikan penilaian dan masukan bagi peserta, antara lain:
Dr. Wisnu Sakti Dewobroto, Dekan Entrepreneurship and Business School, Universitas Podomoro
Dr. Arief Budiman, Chairman of the Board PT Agrindo
Didi Diarsa, Founder KODE Creative Hub
Nur Islami Javad, Vice President Startup Bandung
Sumber: instagram/@ehub.incubase
Dalam sesi pitching, para peserta diberikan waktu tiga menit untuk mempresentasikan bisnis mereka, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan masukan dari kurator selama 10–12 menit. Penilaian mencakup beberapa aspek utama, yakni:
Marketability: relevansi masalah, target pasar, dan strategi pemasaran
Product & Innovation: keunikan serta keunggulan produk
Profitability & Sustainability: model bisnis, efisiensi operasional, dan dampak sosial-lingkungan
Competitiveness: strategi diferensiasi dan potensi kemitraan
Feasibility: kapasitas tim, skalabilitas, dan rencana keuangan
Integrity: tanggung jawab, etika bisnis, dan kepatuhan regulasi
Apresiasi dan Penutupan
Menutup kegiatan, Ibu Ima Rahmania, Kepala Bidang Pengembangan Inkubasi Usaha, menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan kualitas presentasi para peserta.
Sebagai tahap lanjutan, hasil penilaian Intensive Lab dari seluruh kota akan dikompilasi dan dirangking secara nasional. Dari proses tersebut akan dipilih 30 startup terbaik untuk mengikuti program Mentoring dan Business Matching. Artinya, startup dari Intensive Lab Malang akan bersaing bersama startup dari kota-kota lain untuk memperebutkan kesempatan menjadi bagian dari 30 startup terpilih yang akan mendapatkan pendampingan intensif dan akses langsung ke mitra industri serta investor.
Selanjutnya
Dr. Wisnu Sakti Dewobroto, Dekan Entrepreneurship and Business School, Universitas Podomoro
Dr. Arief Budiman, Chairman of the Board PT Agrindo
Didi Diarsa, Founder KODE Creative Hub
Nur Islami Javad, Vice President Startup Bandung
Marketability: relevansi masalah, target pasar, dan strategi pemasaran
Product & Innovation: keunikan serta keunggulan produk
Profitability & Sustainability: model bisnis, efisiensi operasional, dan dampak sosial-lingkungan
Competitiveness: strategi diferensiasi dan potensi kemitraan
Feasibility: kapasitas tim, skalabilitas, dan rencana keuangan
Integrity: tanggung jawab, etika bisnis, dan kepatuhan regulasi
Intensive Lab Padang: Menguatkan Fondasi Startup Menuju Akselerasi Nasional
Padang, 4 September 2025 - Kegiatan Intensive Lab Padang menghadirkan semangat kolaborasi dan penguatan kapasitas bagi para wirausaha dan startup yang mengikuti rangkaian Startup Acceleration Program 2025 “Investment-Ready, Industry-Linked, Impact-Driven”. Kota Padang menjadi lokasi kedua pelaksanaan setelah sebelumnya dibuka di Makassar, menghadirkan 19 startup/wirausaha terpilih untuk mengikuti proses kurasi mendalam dan pendampingan awal sebelum memasuki tahap akselerasi lebih lanjut.
Sebagai bagian dari rangkaian program akselerasi, Intensive Lab terdiri dari dua proses kunci:
Validasi data administrasi, dan
Penilaian pitch deck yang telah diserahkan peserta pada tahap sebelumnya.
Kedua proses ini dirancang untuk memastikan bahwa peserta yang lolos merupakan startup atau wirausaha yang memiliki potensi paling siap untuk dikembangkan lebih lanjut, baik dari sisi ide, model bisnis, maupun integritas pendirinya.
Pembukaan & Sambutan Kolaboratif
Acara diawali dengan sambutan selamat datang dari Ibu Lailatun Nazmi, Kepala Inkubator Bisnis dan Teknologi Universitas Andalas. Beliau menyampaikan apresiasi terhadap keberlanjutan program Peningkatan Kapasitas Startup (2021–2024) yang terus memberikan dampak pada penguatan jejaring bisnis dan kapasitas wirausaha. Menurut beliau, konsistensi program menjadi faktor penting dalam membentuk ekosistem kewirausahaan yang lebih solid di Sumatera Barat.
Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Ibu Ima Rahmania, Kepala Bidang Pengembangan Inkubasi Wirausaha, mewakili Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa membangun startup yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berintegritas bukanlah proses singkat, bahkan setelah program pembinaan dan inkubasi berjalan selama 2021–2024. Intensive Lab hadir untuk memastikan startup tidak hanya bertumbuh, tetapi mandiri dan mampu menghadapi dinamika pasar secara berkelanjutan.
Sesi Teknis & Perkenalan Kurator
Sesi berikutnya disampaikan oleh Bapak Muhammad Fatihi, Fungsional Pengembang Kewirausahaan Ahli Madya, yang memberikan penjelasan teknis proses seleksi sekaligus memperkenalkan para kurator yang akan memberikan penilaian dan masukan strategis. Adapun kurator yang hadir adalah:
Dr. Eric Harianto, S.T., M.M., CIHCM., CIPA, CMC, Corporate Entrepreneurship Expert, Universitas Ciputra Surabaya
Bapak Denny Wijayanto, Kepala Program Innovative Academy, Universitas Gadjah Mada
Bapak Ferie Budiansyah, Business Development & Partnership, Incubate Universitas Indonesia
Bapak Didi Diarsa Adiana, Founder KODE Creative Hub
Keempat kurator ini memberikan sudut pandang holistik dari sisi korporasi, universitas, industri kreatif, hingga pengembangan bisnis, sehingga proses penilaian menjadi lebih komprehensif dan sejalan dengan kebutuhan akselerasi yang berbasis pasar dan potensi kolaborasi.
Sumber: instagram/@ehub.incubase
Pitching: 3 Menit Presentasi, 12 Menit Masukan Mendalam
Pada sesi inti, setiap peserta diberikan 3 menit untuk mempresentasikan pitch, diikuti 12 menit diskusi dan masukan dari kurator. Penilaian dilakukan berdasarkan enam aspek utama, yaitu Marketability, Product & Innovation, Profitability & Sustainability, Competitiveness, Feasibility, dan Integrity.
Melalui format pitching yang terstruktur ini, peserta tidak hanya dinilai, tetapi juga mendapatkan feedback yang konkret untuk memperbaiki model bisnis mereka sebelum memasuki tahapan lanjutan.
Antusiasme Peserta
Kegiatan ditutup oleh Ibu Ima Rahmania, yang kembali menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan kesiapan para peserta. Beliau menegaskan bahwa hasil kurasi akan diumumkan setelah seluruh rangkaian Intensive Lab di lima kota berikutnya selesai dilaksanakan. Penutupan ini menandai komitmen berkelanjutan pemerintah dalam memastikan proses seleksi yang adil, komprehensif, dan sejalan dengan tujuan membangun startup Indonesia yang siap tumbuh dan berdaya saing.
Startup Acceleration 2025 Gelar Intensive Lab Perdana di Makassar
Makassar, 27 Agustus 2025 – Program Startup Acceleration 2025 resmi memulai rangkaian kegiatan Intensive Lab di Gammara Hotel Makassar. Sebanyak 20 startup dari berbagai daerah di Sulawesi mengikuti tahap seleksi kedua ini dengan tema “Investment Ready, Industry-Linked, Impact-Driven”.
Kegiatan Intensive Lab menjadi proses penting untuk melakukan validasi data administrasi dan penilaian pitch deck yang sebelumnya telah dikirimkan peserta. Tujuan utama tahap ini adalah mengkurasi startup yang berhak melanjutkan program, sekaligus memberikan masukan strategis untuk pengembangan bisnis mereka.
Acara perdana di Makassar dipandu oleh MC dari UNHAS TV, Amina Rahma Ahmad. Rangkaian kegiatan diawali dengan penyampaian teknis oleh Bapak Prima Raharjo, Kepala Bidang Digitalisasi dan Usaha Rintisan, yang juga memperkenalkan para expert yang akan menilai sekaligus menyampaikan masukan kepada para startup:
Dr. Eric Harianto, S.T., M.M., CIHCM., CIPA, CMC. – Corporate Entrepreneurship Expert Universitas Ciputra Surabaya
Dr. Edvi Gracia Ardani – Asosiasi Program Studi Kewirausahaan Indonesia (APSKI)
Bagus Panuntun, S.E., M.B.A., CWM., CFP. – Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan IBISMA
Aloysius Bernanda Gunawan – Manager Binus Incubator, Binus University
Sambutan selamat datang disampaikan oleh Bapak Afdal, Kasubdit Inkubator dan Startup Universitas Hasanuddin, mewakili Direktur Direktorat Inkubasi Bisnis Teknologi dan Science Techno Park Universitas Hasanuddin. Ia mengapresiasi keberlanjutan program Peningkatan Kapasitas Startup 2021–2024 dan berharap lanjutan kegiatan ini memperkuat jejaring bisnis para startup.
Selanjutnya, Bapak Irwansyah Putra, Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha, menegaskan bahwa membangun startup berkelanjutan dan berintegritas membutuhkan proses panjang, sehingga pendampingan berkelanjutan menjadi penting.
Ibu Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan, juga menyampaikan harapan agar para startup peserta dapat tumbuh menjadi perusahaan besar yang membuka lapangan kerja baru bagi generasi muda.
Proses Pitching dan Penilaian
Pada sesi pitching, setiap peserta diberi waktu 3 menit presentasi, dilanjutkan 10–12 menit sesi tanya jawab bersama expert. Penilaian mencakup enam aspek utama:
Marketability – relevansi masalah, target pasar, dan strategi pemasaran.
Product & Innovation – keunikan produk dan nilai tambah inovasi.
Profitability & Sustainability – model bisnis, efisiensi operasional, serta dampak sosial dan lingkungan.
Competitiveness – strategi menghadapi pesaing, mitra pendukung, dan potensi pertumbuhan.
Feasibility – keahlian teknis, kesiapan skala bisnis, serta perencanaan keuangan.
Integrity – transparansi, etika bisnis, dan kepatuhan hukum.
Menutup sesi pitching, salah satu expert, Dr. Edvi Gracia Ardani, menekankan pentingnya semangat belajar berkelanjutan. Masukan yang diberikan selama presentasi diharapkan dapat diimplementasikan untuk mengembangkan bisnis peserta.
Kegiatan kemudian ditutup oleh Bapak Prima Raharjo, yang menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta. Ia juga menegaskan bahwa hasil seleksi hari ini akan diumumkan setelah seluruh rangkaian Intensive Lab di enam kota lainnya selesai dilaksanakan.
Level Up UMKM: Workshop Digitalisasi Dorong Transformasi Bisnis Wirausaha Buleleng di Era AI
Buleleng, Bali, 25 Juli 2025 — Sebanyak 40 wirausaha unggulan Kabupaten Buleleng mengikuti Workshop Digitalisasi “Level Up UMKM: Branding Cerdas dan Logistik Tuntas di Era Digital”, yang diselenggarakan oleh Kementerian UMKM berkerja sama dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng dan mitra strategis.
Workshop ini dirancang untuk membekali para pelaku UMKM dengan keterampilan dan pengetahuan praktis agar mampu:
Membangun strategi branding digital berbasis AI, memanfaatkan konten dan storytelling bisnis untuk memperkuat citra produk, membangun keterhubungan emosional dengan konsumen, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Mengoptimalkan teknologi digital dan kecerdasan buatan sebagai sarana inovasi, analisis pasar, serta otomatisasi pemasaran dan produksi konten.
Memahami sistem logistik modern yang dapat diakses UMKM guna memperluas distribusi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sambutan dan Pembukaan
Acara diawali sambutan oleh Bapak I Made Sudarmika, Sekretaris Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi, UKM Kabupaten Buleleng. Dalam pesannya, beliau menegaskan pentingnya digitalisasi sebagai kebutuhan mutlak bagi wirausaha yang ingin terus berkembang. “Proses bisnis perlu dimatangkan dengan dukungan AI dan mitra stakeholder yang dapat menunjang usaha para wirausaha,” ujarnya.
Pembukaan resmi dilakukan oleh Ibu Ima Rahmania, Kepala Bidang Pengembangan Inkubasi Usaha, Kementerian UMKM, mewakili Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha. Ia menekankan bahwa AI adalah mitra yang membantu menjalankan usaha, bukan menggantikan peran manusia. “Wirausaha harus memperluas jejaring dan wawasan untuk menguatkan bisnis. Kementerian UMKM akan terus memfasilitasi UMKM melalui program seperti ini, tentu dengan dukungan pemerintah daerah,” ungkapnya.
Materi dan Narasumber
Sesi pertama diisi oleh Bapak Kusuma Widya dari PT. WeSolve Solusi Indonesia, yang membawakan materi Penggunaan AI untuk Digital Marketing dan Optimalisasi Branding Digital. Peserta juga mendapatkan sesi praktik membuat website dengan bantuan AI, sehingga langsung bisa menerapkan materi yang diberikan.
Sesi kedua dibawakan oleh Bapak Andri S. Djamas dari Lion Parcel dengan topik Strategi Logistik Cerdas untuk UMKM: Efisiensi Kirim, Luaskan Pasar. Selain membagikan tips efisiensi pengiriman dan perluasan pasar, peserta juga mendapatkan penawaran eksklusif untuk menjadi agen Lion Parcel, membuka peluang usaha tambahan di bidang jasa logistik.
Workshop ini menjadi langkah nyata mendorong pelaku UMKM Buleleng naik kelas melalui pemanfaatan teknologi dan jaringan logistik yang andal. Diharapkan, para peserta mampu mengimplementasikan strategi branding digital berbasis AI serta memanfaatkan sistem logistik modern untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing, dan memperkuat perekonomian daerah.
Selanjutnya
Sinergi Inovatif di Bali: Entrepreneur Scale Up Day Bali 2025 Perkuat Daya Saing Startup Indonesia
Denpasar, 23 Juli 2025 – Komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem startup tanah air kembali diwujudkan melalui kegiatan Entrepreneur Scale Up Day Bali 2025. Diselenggarakan oleh Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM melalui Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha, acara ini berlangsung di Ruang Aula Lt. 4 Gedung FISIP, Universitas Udayana, Denpasar pada tanggal 23 Juli 2025 dengan tema "Let’s Scale Up – Empowering Startups for Sustainable Growth”.
Sebanyak 50 startup terpilih dari berbagai sektor, seperti teknologi, pariwisata, hingga industri kreatif ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, bersama 20 perwakilan lembaga inkubator dari berbagai wilayah di Bali. Acara ini juga didukung oleh tiga mitra utama, yaitu Huawei Indonesia, Universitas Udayana, dan Lion Parcel, sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pertumbuhan wirausaha muda Indonesia.
Sinergi Pemerintah, Akademisi, dan Industri
Acara diawali dengan sambutan dari Irwansyah Putra, Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha, yang menekankan pentingnya kolaborasi serta kebutuhan akan pola pikir strategis dan jejaring luas bagi startup dalam proses scale-up.
Selanjutnya, Prof. Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, S.P., M.Agr., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara pemerintah, akademisi, dan industri. Ia menekankan bahwa keberhasilan di era bisnis digital sangat ditentukan oleh kemampuan membangun jejaring, memperluas wawasan, serta beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang terus berubah.
Sebagai bentuk apresiasi, diberikan plakat penghargaan kepada Huawei Indonesia, Universitas Udayana, dan Lion Parcel atas kontribusi mereka dalam mendukung kegiatan ini. Huawei Indonesia juga menyerahkan plakat kepada Kementerian UMKM sebagai simbol komitmen mereka dalam mendukung pengembangan talenta digital dan ekosistem startup di Indonesia.
Talk Show dan Mentoring yang Transformatif
Sorotan utama kegiatan adalah sesi Next Level Talk, penyampaian materil interaktif yang dipandu oleh jurnalis senior Brigita Manohara. Sesi ini menghadirkan empat narasumber inspiratif dari dunia startup, inkubasi, dan investasi:
Maral Dipodiputro (CEO & Founder TEMU) berbagi pandangan soal keseimbangan hidup dan manajemen stres dalam materi Handling & Balancing Life and Stress for Founders.
Pritha Oktania Aritonang (CEO & Co-founder AKARKITA) memaparkan strategi penguatan model bisnis dalam sesi Scale-Up Readiness & Business Model Strengthening.
Dara Mawar J (Program Manager BLOCK71 Indonesia) membahas strategi masuk pasar baru lewat sesi Go-To-Market Strategy for New Markets.
Weny Faradita Apriliani (Senior Partnership & External Relations Lead ANGIN Advisory) menyampaikan strategi pendanaan dalam Fundraising & Investor Readiness.
Diskusi berlangsung dinamis dan mendapatkan respons antusias dari peserta yang aktif mengajukan pertanyaan seputar tantangan nyata yang mereka hadapi dalam mengembangkan usaha.
Setelah sesi makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan Small Group Mentoring selama dua jam. Peserta dibagi ke dalam lima kelompok kecil yang masing-masing didampingi oleh mentor berpengalaman, seperti Pritha, Dara, Weny, serta dua tokoh lokal, yaitu Dr. Ir. Ni Putu Sutramiani dari Universitas Udayana dan Gede Indra Raditya Martha dari INBIS STIKOM Bali.
Sesi mentoring ini menjadi ruang refleksi dan konsultasi mendalam, di mana peserta bebas menyampaikan permasalahan usaha mereka secara langsung dan mendapatkan solusi konkret yang bisa langsung diimplementasikan, mulai dari persoalan tim, operasional, hingga strategi ekspansi pasar.
Menuju Ekosistem Startup yang Lebih Tangguh
Kegiatan ditutup oleh Ima Rahmania, Ketua Bidang Pengembangan Inkubasi Usaha. Dalam penutupannya, beliau menekankan bahwa Entrepreneur Scale Up Day bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan titik awal dari kolaborasi dan pembelajaran yang harus terus berlanjut. Ia mengajak para peserta untuk terus menjalin koneksi dan bersama-sama membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha secara berkelanjutan.
Entrepreneur Scale Up Day Bali 2025 membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas, Indonesia mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi startup untuk bertumbuh dan berkembang di tingkat nasional maupun global.
Entrepreneur Scale Up Day 2025 Sukses Digelar di Surabaya, Perkuat Kapasitas Startup Menuju Pertumbuhan Nyata
Surabaya, 15 Juli 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) melalui Deputi Bidang Kewirausahaan, Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha, telah sukses menyelenggarakan kegiatan Entrepreneur Scale Up Day 2025 di Universitas Ciputra Surabaya. Mengusung tema “Fail Less, Scale More: Bangun Startup Tangguh Tanpa Takut Gagal”. Kegiatan yang berlangsung tanggal 15 Juli 2025 ini menjadi ajang penting dalam mendorong startup binaan inkubator untuk naik kelas dan mempercepat skalabilitas bisnis mereka.
Antisipasi Kegagalan, Dorong Pertumbuhan
Meskipun Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah startup terbesar di Asia Tenggara, tingkat kegagalan startup masih tinggi. Untuk menjawab tantangan tersebut, Entrepreneur Scale Up Day 2025 dirancang sebagai program pra-akselerasi yang membekali startup dengan pengetahuan strategis, validasi model bisnis, serta akses terhadap mentor dan jejaring profesional.
Sebanyak 50 startup dan 10 lembaga inkubator dari wilayah Jawa Timur telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka mengikuti serangkaian sesi edukatif dan mentoring eksklusif guna meningkatkan kesiapan menuju tahap akselerasi.
Sebelum rangkaian materi dimulai, kegiatan diawali dengan sambutan Deputi Bidang Kewirausahaan, Siti Azizah, yang menegaskan komitmen Kementerian UMKM dalam membangun ekosistem wirausaha yang terintegrasi dan berdaya saing, melalui sinergi antara startup, inkubator, akademisi, dan mitra industri. Beliau menekankan bahwa inisiatif pra-akselerasi seperti Entrepreneur Scale Up Day adalah bagian penting dari strategi besar transformasi digital UMKM dan wirausaha nasional.
Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemasaran, Bapak Andrio Himawan Wahyu Aji, S.H., M.H., bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mendorong ekonomi Jawa Timur agar semakin melesat.
Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Ciputra Surabaya, Prof. Dr. Wirawan Endro Dwi Radianto, M.ScA, CA., Ak., yang mengajak para peserta untuk terus berjejaring, tak berhenti belajar, dan menargetkan diri menjadi high growth startup.
Next Level Talk: Perspektif Praktis dari Pelaku Industri
Kegiatan dibuka dengan sesi talk show inspiratif yang menghadirkan narasumber berpengalaman:
Trianggoro Wiradinata, Wakil Rektor Universitas Ciputra Surabaya – “Beyond The Code: Membentuk Startup yang Tumbuh dan Berdampak”
Siti Sholikah, Founder Panda Lovely – “Fit to Market: Bukan Cuma Ide, Tapi Produk yang Dicari Pasar”
Christ Panogari Simanjuntak, Business Development Head ANGIN Advisory – “Membangun Startup yang Layak untuk Didanai”
Arief Budiman, CEO PT. Agrindo – “Start Strong: Kekuatan Founding Team dalam Kepemimpinan Startup”
Sesi ini memberikan pemahaman mendalam kepada para pendiri startup terkait strategi membangun bisnis yang relevan, berkelanjutan, dan layak secara investasi.
Mentoring Intensif: Jawaban untuk Tantangan Nyata
Usai sesi talk show, peserta melanjutkan ke sesi Small Group Mentoring yang dipandu langsung oleh para mentor profesional, yaitu:
Eric Harianto – Corporate Entrepreneurship Expert, Universitas Ciputra
Christ Panogari Simanjuntak – Business Development Head, ANGIN Advisory
Arief Budiman – Wakil Ketua Bidang UMKM dan Koperasi, APINDO
Sean Tanbunan – Finance & Business Advisor, Universitas Ciputra
Andy Febrico Bintoro – Co-Founder Maxy Academy
Dalam sesi mentoring ini, peserta mendapat feedback atas tantangan spesifik yang mereka hadapi serta arahan praktis untuk pengembangan bisnis ke depan. Sesi ini juga membuka ruang kolaborasi dan networking antarfounder, mentor, dan inkubator.
Dampak dan Harapan ke Depan
Entrepreneur Scale Up Day 2025 menjadi langkah konkret pemerintah dalam memperkuat kewirausahaan nasional. Dengan peningkatan kapasitas startup dan kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya lebih banyak startup yang siap bersaing di pasar nasional maupun global.
Melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan pendampingan yang tepat, startup Indonesia kini memiliki fondasi yang lebih kuat untuk tumbuh tanpa harus takut gagal.
Selanjutnya
Digital Corner Series 2: Dorong Praktik AI untuk Tingkatkan Inkubasi dan Usaha
Jakarta, 26 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional 2025 yang jatuh pada 27 Juni sekaligus bertepatan dengan Hari UMKM Internasional, Deputi Bidang Kewirausahaan melalui Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha kembali menghadirkan Digital Corner Series 2 dengan tema “Level Up Your Business: Praktik AI untuk Inkubasi dan Usaha.”
Webinar yang dilaksanakan secara daring melalui Microsoft Teams dan kanal YouTube @ehub.incubase ini berhasil menarik antusiasme lebih dari 340 peserta, terdiri dari pengelola lembaga inkubator, wirausaha, tenant inkubator, pengelola PLUT KUMKM, mentor, konsultan, dosen, hingga coach kewirausahaan dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Digital Corner Series 1 yang sukses digelar pada Maret 2025 dengan total lebih dari 400 peserta. Jika pada seri pertama fokus pada peran strategis lembaga inkubator dalam mencetak wirausaha tangguh, maka seri kedua hadir dengan pendekatan yang lebih praktis dan aplikatif, khususnya dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Kewirausahaan, Ibu Siti Azizah menyampaikan bahwa webinar ini menjadi wujud komitmen pemerintah dalam mendukung transformasi digital bagi wirausaha. “Webinar ini merupakan bagian dari komitmen Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM untuk terus mengembangkan wirausaha dan memperkuat lembaga inkubator melalui pendekatan yang relevan dengan perkembangan zaman. Transformasi digital bukan sekadar soal adopsi teknologi, tapi menyangkut kesiapan sumber daya manusia dan ekosistem yang mendukungnya,” ungkapnya.
Hadir sebagai narasumber, Dr. Dwi Indra Purnomo dari The Local Enablers, Didi Diarsa dari Kode Creative Hub, dan Kusuma Widya Darmaputra dari PT Wesolve Solusi Indonesia. Ketiganya berbagi pengetahuan praktis mulai dari bagaimana memanfaatkan AI untuk menggali inovasi dari keluhan tenant atau pelanggan dengan bantuan ChatGPT, hingga membuat desain landing page dan desain kemasan produk.
Webinar yang dipandu oleh Ima Rahmania, Kepala Bidang Pengembangan Inkubasi Usaha, serta MC Dinda Aulia Dwinanda, Pengembang Kewirausahaan Ahli Pertama, ini juga membuka ruang diskusi interaktif. Di akhir sesi, peserta diberi tugas yang harus dikumpulkan untuk mendapatkan sertifikat. Menariknya, peserta dengan tugas terbaik akan mendapatkan hadiah berupa buku karya Dr. Dwi Purnomo dan layanan gratis dari PT Wesolve Solusi Indonesia.
Selain menambah wawasan dan keterampilan, Digital Corner Series 2 diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat jaringan antar pelaku ekosistem kewirausahaan. Dengan adanya program ini, diharapkan para peserta dapat semakin siap menghadapi tantangan era digital melalui pemanfaatan teknologi secara praktis dan relevan untuk pengembangan usaha.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Deputi Bidang Kewirausahaan berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program pengembangan kapasitas yang relevan, inklusif, dan berdampak nyata bagi pertumbuhan wirausaha Indonesia.
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan SIPENSI Kementerian UMKM: Raih Predikat “Sangat Baik”
Jakarta, 19 Juni 2025 - Kementerian UMKM kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Hal ini terbukti dari hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPANRB), di mana layanan Sistem Pendaftaran Informasi dan Evaluasi Inkubasi (SIPENSI) berhasil meraih skor 4,72 dari skala 5, dengan predikat "Sangat Baik".
SIPENSI merupakan sistem digital yang dikembangkan untuk memfasilitasi proses pendaftaran, informasi, dan evaluasi lembaga inkubator. Dengan adanya sistem ini, lembaga inkubator diharapkan dapat memiliki standar pelayanan inkubasi dan wirausaha mendapatkan kemudahan dalam mengakses informasi dan mengikuti program inkubasi secara lebih cepat dan transparan.
Tak hanya dari sisi kepuasan umum, layanan SIPENSI juga memperoleh skor tinggi dalam dua aspek penting lainnya:
Survei Persepsi Kualitas Pelayanan (SPKP) menunjukkan nilai 4,51 dari skala 5, yang juga dikategorikan dalam predikat "Sangat Baik". Ini mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mutu layanan yang diberikan.
Survei Persepsi Anti Korupsi (SPAK) mencatat angka 4,73 dari skala 5, dikategorikan dalam predikat “Sangat Baik”, menunjukkan bahwa publik menilai proses layanan berjalan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan bebas dari praktik korupsi.
Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa reformasi birokrasi dan digitalisasi pelayanan yang dilakukan oleh Kementerian UMKM berjalan pada jalur yang tepat. Kepercayaan masyarakat menjadi fondasi penting dalam membangun sistem pelayanan publik yang lebih baik, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan pengguna.
Dengan raihan predikat “Sangat Baik”, Kementerian UMKM menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kualitas layanan publik. Prestasi ini diharapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, guna memberikan dampak yang lebih luas bagi pengembangan UMKM di seluruh Indonesia.
Unduh Hasil Lengkap Survei di tautan berikut:
Entrepreneur Scale Up Day Jakarta: Langkah Strategis Menuju Akselerasi Startup Nasional
Jakarta, 11 Juni 2025 – Sebagai bagian dari peringatan Hari Kewirausahaan Nasional, Kementerian UMKM melalui Deputi Bidang Kewirausahaan menyelenggarakan Entrepreneur Scale Up Day di Smesco Integrated Startup Hub, Jakarta. Bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), kegiatan ini menjadi panggung kolaborasi strategis antara pemerintah, startup, lembaga inkubator, dan mitra strategis demi mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dan berdampak.
Mengusung tema “Crafting Growth: Founder Ready to Scale-Up”, kegiatan ini menghadirkan 35 startup terpilih serta 17 lembaga inkubator. Entrepreneur Scale Up Day merupakan bagian dari fase pre-acceleration, yang menjembatani proses inkubasi menuju akselerasi untuk ekspansi bisnis dengan kesiapan lebih matang, baik dari sisi strategi, model bisnis, hingga akses jejaring.
Kegiatan ini dirancang sebagai ruang interaktif, mencakup sesi presentasi, diskusi panel, hingga jejaring antara peserta, lembaga inkubator, dan narasumber. Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), Bapak Catur Sugiarto, yang menekankan pentingnya kolaborasi antarinkubator.
Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha, Bapak Irwansyah Putra menyampaikan ucapan selamat datang serta memperkenalkan program kerja Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi Wirausaha. Entrepreneur Scale Up Day merupakan bagian dari rangkaian proses panjang pengembangan kewirausahaan, mulai dari tahap inkubasi hingga akselerasi dengan tujuan melahirkan startup yang tangguh dan berkelanjutan.
Acara secara resmi dibuka oleh Ibu Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan. Dalam arahannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk terus mendampingi para founder, tidak hanya pada fase awal membangun usaha, tetapi juga ketika mereka bersiap untuk bertumbuh lebih besar. Entrepreneur Scale Up Day rencananya akan digelar secara berseri di tiga kota besar, yakni Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Materi Inspiratif dari Praktisi Startup dan Investor
Entrepreneur Scale Up Day menghadirkan tiga narasumber utama yang membagikan wawasan praktis dan inspiratif:
Yehuda Dani Utomo (CEO & Co-Founder Nexmedis) membahas Tech-Driven Disruption – Transforming Industries, menjelaskan bagaimana teknologi menjadi pendorong perubahan industri serta strategi startup dalam menjalani proses disruptif.
Christ Panogari Simanjuntak (Business Development Lead ANGIN Advisory) memaparkan Traction & Proof of Concept: Membangun Bisnis Layak Didanai, memberikan panduan bagaimana membangun kredibilitas bisnis dan menarik investor dengan pendekatan strategis.
Adhytia Pratama (CEO PT. Braja Biru Abadi) menyampaikan materi Low Budget, High Impact Marketing Strategy, menunjukkan bagaimana startup dapat memaksimalkan strategi pemasaran secara kreatif dan efisien.
Dipandu oleh Dara Mawar J. dari Block71 Indonesia, sesi panel diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai pertanyaan seputar product-market fit, strategi pemasaran untuk produk sensitif seperti alat kesehatan, hingga langkah-langkah untuk mendapatkan pendanaan. Seluruh narasumber menekankan pentingnya validasi pasar, mengenali target pasar, dan pembangunan relasi jangka panjang dengan investor.
Kolaborasi Inkubator dan Penguatan Ekosistem
Tak hanya itu, sesi khusus bersama lembaga inkubator menghadirkan tokoh-tokoh dari berbagai institusi akademik dan riset, seperti Atma Jaya Inkubator Bisnis, Binus Inkubator, dan Universitas Indonesia. Mereka berbagi pengalaman serta memperkuat peran inkubator sebagai pendukung utama dalam proses pengembangan startup di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Direktur SDM Informasi Geospasial, Dr. rer. nat. Sumaryono, M.Sc., juga mengangkat pentingnya pemanfaatan teknologi geospasial dalam strategi bisnis, dari pemetaan pasar hingga pengambilan keputusan strategis. SMESCO Integrated Startup Hub pun memainkan peran penting sebagai platform kolaboratif dan inkubatif. Kegiatan ini mempertegas peran SMESCO sebagai pusat penguatan kapabilitas usaha, tidak hanya tempat promosi semata.
Sebagai penutup, Kepala Bidang Pengembangan Inkubasi Usaha, Ibu Ima Rahmania menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan berharap kegiatan ini menjadi titik awal dari kemitraan yang lebih luas antarstartup, akademisi, dan pemerintah.
Dengan dukungan penuh dari Kementerian UMKM dan kolaborasi bersama HIPMI, Entrepreneur Scale Up Day tidak hanya menjadi ajang inspirasi, tetapi juga upaya nyata untuk menciptakan startup Indonesia yang tidak sekadar bertumbuh, namun juga berdaya saing dan berdampak positif bagi industri dan masyarakat.
Selanjutnya
Temu Sapa Digital UMKM Pontianak 2025: Kementerian UMKM dan Dorong Wirausaha Kalbar Go Digital
Pontianak, 2 Juni 2025 — Semangat digitalisasi kembali digaungkan melalui kegiatan Temu Sapa Digital UMKM, salah satu rangkaian dari Entrepreneur Hub Terpadu Kalimantan Barat 2025. Bertempat di Kopi Asiang Ayani 2, Pontianak, acara ini menjadi ruang pertemuan antara UMKM Kalimantan Barat dengan pemerintah dan mitra digital, khususnya Grab Indonesia, guna mempercepat transformasi digital UMKM lokal.
Acara yang berlangsung dari pukul 12.00 hingga 15.00 WIB ini menghadirkan Menteri UMKM Republik Indonesia, Wali Kota Pontianak, serta perwakilan Grab Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi strategis antara Kementerian UMKM dan Grab Indonesia dalam program “Kota Masa Depan” yang memiliki misi untuk memajukan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui pemberdayaan ekonomi yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Temu Sapa Digital UMKM dibuka oleh MC, Gallery Ensamory dan diikuti oleh 70 UMKM dari berbagai sektor usaha. Suasana hangat namun sarat informasi mewarnai jalannya diskusi interaktif yang menghadirkan kisah inspiratif dari para mitra Grab Indonesia.
Tiga UMKM lokal berbagi pengalaman sukses mereka dalam memanfaatkan platform digital Grab, yaitu Yaser Mas'UD Attamimi, pemilik Sers Pizza; Budi Santoso, pengusaha Ayam Gepuk Imam Bonjol; dan Desi, mitra pengemudi Grab. Para mitra merchant dan driver Grab Indonesia berbagi pengalaman mereka. Mereka menyampaikan bagaimana Grab Indonesia telah mendukung proses digitalisasi UMKM serta berkontribusi dalam meningkatkan omzet penjualan. Dalam sesi tersebut, Menteri UMKM menegaskan bahwa digitalisasi tidak dimaksudkan untuk menggantikan pasar tradisional, melainkan memperluas akses pasar UMKM melalui kanal daring.
Sebagai bentuk apresiasi, tiga UMKM digital lokal menerima simbolis bantuan digitalisasi Grab Indonesia, yakni:
Fadli dari Miss Bitterbalen
Ita dari Papao
Wahdah dari Mie Riil
Usai diskusi, para tamu undangan melakukan peninjauan ke area Booth Showcase UMKM Unggulan Grab Indonesia yang memamerkan produk-produk lokal seperti Gleam Cafe & Resto, Bingke Kamboja, Kokue Chaikue Goreng Halim, Ce Hun Tiau Ahien, hingga sayuran dari Akcaya Hidroponik. Kegiatan ini menjadi ajang interaktif antara UMKM, pemerintah, dan mitra industri untuk bertukar ide dan mendapatkan umpan balik terhadap produk.
Kegiatan Temu Sapa Digital UMKM ditutup dengan sesi doorstop media oleh Menteri UMKM. Dalam keterangannya, beliau menekankan komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim kewirausahaan yang tangguh dan berdaya saing melalui digitalisasi, pembiayaan, dan kemitraan strategis lintas sektor. Kegiatan ini menjadi bukti konkret bagaimana kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan platform teknologi dapat mendorong transformasi UMKM menjadi bagian dari ekonomi digital nasional.
Selanjutnya