Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar internasional, terutama di negara-negara Asia seperti Tiongkok, Hong Kong, dan Singapura. Sarang walet berasal dari air liur burung walet (genus Aerodramus) yang mengeras dan biasanya dipanen dari gua alami maupun rumah-rumah walet buatan.

Indonesia adalah produsen dan eksportir terbesar sarang burung walet di dunia, dengan kontribusi mencapai lebih dari 80% pasokan global. Komoditas ini memiliki permintaan tinggi karena dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat pemulihan, serta sebagai bahan dalam pengobatan tradisional dan kecantikan.

Proses ekspor sarang burung walet memerlukan standar mutu yang ketat, termasuk proses pembersihan, pengeringan, pengemasan, dan sertifikasi kesehatan dari karantina hewan. Negara tujuan ekspor umumnya menetapkan regulasi ketat terkait keamanan pangan dan asal-usul produk, sehingga eksportir harus mematuhi persyaratan tersebut, seperti uji laboratorium, izin edar, dan pelabelan.

Tantangan dalam ekspor sarang walet mencakup fluktuasi harga internasional, regulasi yang berubah-ubah dari negara tujuan (seperti Tiongkok), serta kebutuhan untuk meningkatkan daya saing melalui inovasi pengolahan dan branding produk. Namun demikian, dengan potensi pasar yang besar dan meningkatnya kesadaran terhadap manfaat produk alami, ekspor sarang burung walet tetap menjadi peluang bisnis strategis bagi pelaku usaha Indonesia.