Kemiri (Aleurites moluccanus) merupakan salah satu komoditas hasil pertanian Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar internasional. Biji kemiri banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri makanan, kosmetik, farmasi, hingga industri kimia, terutama karena kandungan minyak alaminya yang tinggi.

Ekspor kemiri dari Indonesia umumnya meliputi dua bentuk, yaitu kemiri utuh (whole candle nut) dan kemiri kupas (shelled candle nut), baik dalam kondisi mentah maupun yang telah dikeringkan. Negara tujuan utama ekspor kemiri meliputi India, Tiongkok, Singapura, Malaysia, Belanda, dan beberapa negara di Timur Tengah serta Eropa.

Potensi ekspor kemiri sangat besar mengingat permintaan global terhadap bahan alami yang multifungsi terus meningkat. Dengan kualitas kemiri yang baik dan proses pascapanen yang memenuhi standar internasional, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor komoditas ini. Selain itu, pengembangan ekspor kemiri juga berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani dan perekonomian daerah penghasil kemiri.

Untuk menjaga daya saing di pasar global, pelaku usaha kemiri perlu memperhatikan standar mutu, pengemasan, dan sertifikasi yang dibutuhkan oleh negara tujuan ekspor. Dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait juga penting dalam hal pelatihan, akses pembiayaan, dan promosi perdagangan luar negeri.