Selus Culture

Nama Tenant Selus Culture
Nama Pemilik Usaha I Made Pradnya Budi Pratama
Alamat Br.Jaang, Buahan, Payangan Gianyar
Bidang Usaha Industri Kreatif
Klasifikasi Bisnis
Media Promosi WhatsApp, Instagram
Jangkauan Pasar Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali, serta pasar internasional yang peduli terhadap produk ramah lingkungan
Pembukuan SI APIK
Masa Inkubasi 16 Mei 2024 - 16 Mei 2025
Deskripsi

Latar Belakang: Selus merupakan umkm yang mulanya terbentuk dari salah satu kompetisi bisnis yang di adakan oleh Hima BD INSTIKI, pada intinya Selus mengubah limbah air kelapa tua untuk dijadikan sebagai lembaran kain yang di jadikan bahan fashion, Selus menggunakan metode fermentasi dengan bakteri Asektobcter Xilinum menjadikan lembaran selulosa, hingga akhirnya bisa di gunakan sebagai bahan fashion Visi & Misi: Selus memiliki beberapa visi yaitu mengurangi perburuan liar, dengan menggantikan kulit hewan dengan vegan Leather, lalu mengurangi limbah dengan memanfaatkan semaksimal mungkin limbah air kelapa, salah satunya di desa Lebih Gianyar yang memiliki banyak limbah air kelapa yang terbuang, visi kami juga mengenalkan budaya seperti anyaman dan ukiran yang di padukan di produk Selus Target Market Selus Demografi Usia: 25-45 tahun Jenis Kelamin: Pria dan wanita Pendapatan: Menengah ke atas Pendidikan: Minimal sudah memiliki pekerjaan dengan preferensi untuk mereka yang memiliki pendapatan di atas UMR Geografi Lokasi: Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali, serta pasar internasional yang peduli terhadap produk ramah lingkungan Lingkungan: Area urban dan suburban dengan akses ke pusat perbelanjaan dan toko-toko fashion Psikografis Gaya Hidup: Konsumen yang peduli terhadap lingkungan, memiliki kesadaran sosial tinggi, dan mendukung produk-produk berkelanjutan Nilai dan Minat: Pecinta fashion yang mencari alternatif ramah lingkungan, serta mereka yang tertarik pada produk-produk dengan cerita dan budaya lokal Perilaku Pola Pembelian: Konsumen yang sering membeli produk fashion, terutama yang mencari produk unik dan eksklusif Loyalitas: Konsumen yang cenderung setia pada merek yang mendukung nilai-nilai mereka, seperti keberlanjutan dan etika Teknografi Penggunaan Teknologi: Pengguna aktif media sosial dan e-commerce, sering mencari informasi dan berbelanja online Preferensi Digital: Lebih suka berinteraksi dengan merek melalui platform digital seperti Instagram, Facebook, dan situs web resmi Firmografi (untuk pasar B2B) Ukuran Perusahaan: Usaha kecil hingga menengah yang bergerak di bidang fashion dan retail Industri: Fashion, retail, dan e-commerce Lokasi: Perusahaan yang berlokasi di daerah dengan akses ke bahan baku dan pasar potensial Vallue Selus: 1. Bahan Baku Unik dan Ramah Lingkungan Selus menggunakan limbah air kelapa tua yang diubah menjadi lembaran kain melalui proses fermentasi dengan bakteri Acetobacter xylinum. Ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan bahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Bahan ini bisa menjadi alternatif yang menarik dibandingkan dengan bahan kulit vegan lainnya seperti miselium jamur atau serat daun nanas1. 2. Mengurangi Perburuan Liar Dengan memproduksi vegan leather, Selus membantu mengurangi permintaan akan kulit hewan, yang pada gilirannya dapat mengurangi perburuan liar. Ini adalah nilai tambah yang signifikan bagi konsumen yang peduli terhadap kesejahteraan hewan dan lingkungan2. 3. Pemberdayaan Komunitas Lokal Selus memanfaatkan limbah air kelapa dari desa Lebih Gianyar, yang memiliki banyak limbah air kelapa yang terbuang. Dengan demikian, Selus tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberdayakan komunitas lokal dengan memberikan nilai tambah pada produk yang sebelumnya dianggap tidak berguna3. 4. Integrasi Budaya Lokal Produk Selus menggabungkan elemen budaya lokal seperti anyaman dan ukiran, yang memberikan nilai estetika dan keunikan tersendiri. Ini bisa menjadi daya tarik bagi konsumen yang mencari produk dengan cerita dan nilai budaya yang kuat. 5. Inovasi dalam Proses Produksi Proses fermentasi yang digunakan oleh Selus untuk menghasilkan lembaran selulosa adalah inovatif dan dapat menghasilkan bahan yang tahan lama dan fleksibel. Ini memberikan keunggulan kompetitif dalam hal kualitas dan daya tahan produk. 6. Harga Kompetitif Dengan memanfaatkan bahan baku yang melimpah dan murah seperti limbah air kelapa, Selus dapat menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan beberapa kompetitor yang menggunakan bahan baku yang lebih mahal. 7. Edukasi dan Kesadaran Konsumen Selus dapat meningkatkan kesadaran konsumen tentang pentingnya produk ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui kampanye edukasi. Ini dapat membantu membangun loyalitas merek dan menarik konsumen yang peduli terhadap lingkungan. Kompetitor: 1.MycoWorks Produk: MycoWorks memproduksi bahan kulit vegan dari miselium jamur. Kekuatan: Teknologi inovatif dan ramah lingkungan, produk berkualitas tinggi yang sudah digunakan oleh beberapa merek fashion ternama. Kelemahan: Harga yang relatif tinggi dan proses produksi yang mungkin lebih kompleks. 2. Piñatex Produk: Piñatex memproduksi bahan kulit vegan dari serat daun nanas. Kekuatan: Bahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sudah memiliki pasar yang cukup besar di industri fashion. Kelemahan: Keterbatasan dalam variasi produk dan mungkin kurangnya inovasi dibandingkan dengan kompetitor lain. 3. Desserto Produk: Desserto memproduksi kulit vegan dari kaktus. Kekuatan: Bahan yang sangat ramah lingkungan, tahan lama, dan fleksibel. Kelemahan: Pasar yang masih berkembang dan mungkin kurang dikenal dibandingkan dengan bahan kulit vegan lainnya. 4. Bolt Threads Produk: Bolt Threads memproduksi bahan kulit vegan dari protein sutra yang diproduksi oleh ragi. Kekuatan: Teknologi canggih dan inovatif, produk berkualitas tinggi yang sudah digunakan oleh beberapa merek fashion ternama. Kelemahan: Proses produksi yang mungkin lebih mahal dan kompleks. Strategi Menghadapi Kompetitor Inovasi Produk: Terus berinovasi dalam proses produksi dan pengembangan produk untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan yang tinggi. Pemasaran yang Efektif: Gunakan cerita unik dari Selus, seperti penggunaan limbah air kelapa dan pengenalan budaya lokal, untuk menarik perhatian konsumen. Kolaborasi: Bekerja sama dengan desainer lokal dan internasional untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kredibilitas merek. Harga Kompetitif: Menawarkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan kualitas produk untuk menarik lebih banyak konsumen. Edukasi Konsumen: Meningkatkan kesadaran konsumen tentang manfaat dan keunggulan produk ramah lingkungan melalui kampanye edukasi.

Selus Culture