Sejak bulan Oktober 2020, kami bersama teman-teman di komunitas petani anggur di Bali mulai merencanakan untuk memanfaatkan lahan yang terlantar tersebut menjadi kebun anggur import. Kami memulai dengan menata lahan seluas kurang lebih 1450 m2, memberi pupuk dasar berupa kohe kambing dan sekam lapuk, memasang tiang pancang kayu santan untuk rambatan anggur (para-para) dan penanaman bibit anggur import sebanyak 80 batang dengan berbagai jenis.  Beberapa dari jenis anggur import tersebut, sudah mau berbuah saat berusia kurang lebih 6 bulan setelah penanaman. Buahnya juga mempunyai rasa yang manis, dengan bentuk dan warna yang bagus. Saat ini kebun anggur ini sudah bisa berproduksi baik, dengan menghasilkan buah anggur sekitar 12 Kg per pohon per tahun, dengan harga jual rata-rata Rp. 80.000,- per kg. Seiring berjalannya waktu, kebun anggur ini diberi nama “Bali Mesari Farm”. 

Kendala usaha :

A. Kendala Melengkapi sarana-prasana produksi. seperti : 1. Pembangunan Green House (GH) baru untuk seluruh kebun; 2. Pembuatan saluran irigasi/fertigasi otomatis untuk menyirami kebun; 3. Pengolahan kohe kambing untuk dijadikan pupuk,  dari hasil ternak kambing; 4. Desain ulang pipa-pipa aquaphonik memanfaatkan kolam ikan nila, sehingga bisa menghasilkan sayur-sayur organik.

Saran :

Senang dan bangga dapat berkontribusi dalam program kegiatan inkubasi 2024, karena banyak insight yang saya serap juga pengalaman bertemu rekan rekan yang tak kalah hebatnya.

Kesan :

Semua sudah sangat baik