
Kreatifitas Seni Ukiran dari Limbah Kayu
Nama Tenant | Kreatifitas Seni Ukiran dari Limbah Kayu |
Nama Pemilik Usaha | Oktafio Wohon |
Alamat | Kembes II, Jaga III, Kec. Tombulu, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara |
Bidang Usaha | |
Klasifikasi Bisnis | Agribisnis |
Media Promosi | WhatsApp, Facebook, Instagram |
Jangkauan Pasar | Kota Manado |
Pembukuan | |
Masa Inkubasi | |
Deskripsi | Kayu merupakan sumber daya yang paling sering dimanfaatkan diseluruh dunia, baik sebagai bahan konstruksi maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan keindahan alaminya dan kualitasnya yang beragam, kayu telah menjadi bahan utama dalam industri konstruksi, kerajinan, dan manufaktur mebel. Meskipun demikian, di balik manfaatnya, terdapat permasalahan serius, terutama terkait dengan mudahnya kayu terbakar. Menurut Prasetya (2015), potongan limbah kayu dari proses produksi mebel yang tidak dapat digunakan lagi oleh tukang kayu dapat menyebabkan akumulasi limbah yang berpotensi menciptakan kondisi mendukung kebakaran. Dampaknya meliputi kerugian ekonomi, kerusakan lingkungan, dan bahkan risiko keamanan masyarakat. Beberapa limbah kayu digunakan sebagai sumber energi melalui pembakaran, namun perlu diingat bahwa praktik ini berdampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah kayu melalui ukiran tidak hanya menciptakan peluang ekonomi yang signifikan tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan. Ukiran huruf dan nama dari kayu masih kurang populer di Indonesia, bahkan di Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa belum ada praktik tersebut. Meskipun begitu, ukiran huruf dan nama menggunakan kayu sisa menjadi pilihan yang diminati karena fungsionalitasnya, seperti pembuatan papan nama keluarga, papan nama alamat rumah, dan gantungan kunci. Kerajinan tangan manual dengan ukiran kayu memberikan nilai seni tersendiri, menjadikannya pilihan yang populer di kalangan berbagai lapisan masyarakat. Mengingat hal tersebut, kami ingin memanfaatkan keahlian kami dalam seni ukir huruf dan nama dengan menggunakan gergaji ukir. Proses ini melibatkan pembersihan dan perapian kayu sisa, pembuatan pola pada kertas, penerapan pola pada kayu yang telah dibersihkan, dan pengukiran sesuai pola menggunakan gergaji ukir berukuran sangat kecil, yakni sekitar 2 mm. Ukuran kecil ini memungkinkan kami menghasilkan ukiran huruf yang sangat detail, menciptakan hasil akhir yang estetis, dan memberikan nilai tambah pada kayu sisa yang kami olah. Selain itu, kami melakukan inovasi dengan menciptakan ukiran yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen dan mengadopsi pendekatan digital dalam pemasaran. Kami memanfaatkan platform digital, seperti media sosial, untuk memperluas cakupan pasar. Dengan menggunakan limbah kayu dari industri mebel sebagai bahan utama, harapan kami adalah melatih jiwa kewirausahaan, memenuhi permintaan untuk ukiran papan nama dan gantungan kunci, serta mendukung prinsip keberlanjutan lingkungan |

Papan Nama Keluarga

Gantungan Kunci
