Sari Amertha pada awalnya merupakan kelompok wanita yang merupakan istri para peternak lebah kele di desa Aan Klungkung, Bali. Dengan jumlah anggota 10 orang, kelompok ini memproduksi produk inovatif berbahan dasar hasil peternakan lebah kele sebagai usaha mereka meningkatkan pendapatan perkebunan kelapa dan peternakan lebah kele berdasarkan pada hasil pemikiran dan temuan dua orang dosen dari Universitas Udayana yang selanjutnya dalam kegiatan ini bertindak sebagai inventor sekaligus pembimbing. Temuan produk inovasi ini dimulai saat tim dosen pengabdi Universitas Udayana menemukan masalah utama peternakan lebah kele di desa ini adalah terbuangnya ampas perasan sarang lebah, padahal untuk lebah jenis ini ampas perasan bisa 2 kali lipat lebih banyak daripada madu yang dihasilkan. Berdasarkan beberapa riset dan pengembangan dihasilkan sebuah metode pemanfaatan ampas perasan sarang lebah kele. Inovasi ini kemudian dikembangkan menjadi produk olahan sabun mandi padat mengingat keterbatasan yang dimiliki anggota Sari Amertha yang memiliki latar belakang petani sehingga hanya produk sabun mandi padat cold process yang paling memungkinkan dijadikan sebagai solusi terbaik.