Melihat dari sisi demand-supply serta opportunity industri kopi lokal maupun global sangat berpotensi sekali. Budaya ngopi juga ternyata bukan hanya menjadi trend bermusim tetapi sudah menjadi kebutuhan hidup berbagai kalangan masyarakat baik muda maupun tua, dan tak pilih gender.

Melihat pada mata rantai produksi kopi di desa Punggur Kecil dan sekitarnya masyarakat hanya menjual bahan baku kopi mereka dalam bentuk bahan mentah, tidak diolah menjadi produk jadi (akhir). Melihat peluang ini Juragan Muda Indonesia berupaya untuk melahirkan produk kopi, menyerap bahan baku kopi dan diolah menjadi produk kemasan bahkan sampai siap saji.

Menambah mata rantai produksi maka akan muncul multi player efect, membuka lapangan pekerjaan, menyerap tenaga pekerja, yang pasti dapat menambah value dari komoditas/produk yang dikelolah.

Sejak 2018 sampai saat ini tidak hanya membuat sebuah produk kopi dan brand lokal, tetapi Juragan Muda Indonesia juga berupaya untuk memaksimalkan mata rantai produksi induatri kopi dari sektor hulu ke hilirnya. Mengingat lahan punggur yang sangat memungjinkan untuk dilakukan pengembangan sektor perkebunan kopi.

Berwisata sambil belajar menjadi salah satu upaya yang dilakukan dengan konsep Kebun Agroeduwisata Kopi, yang akan memberikan Edukasi, Eksplorasi, dan Experient baru bagi masyarakat luas